TIPS AND TRIK BERMAIN DI DUNIA MAYA,CHATT,HOBBY

Follow Us on Twitter

Tommy Sampaikan Maaf di Depan Anak Aidit 1 oktober 2010, dan Tommy berkumpul bersama anak-anak jenderal Pahlawan Revolusi.

VIVAnews - Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh hari ini menjadi 'sejarah' sendiri bagi anak-anak tujuh jenderal Pahlawan Revolusi dan pemberontak di masa Orde Lama. Siang ini mereka berkumpul di Gedung Nusantara III DPR. Yang mengesankan, hadir pula putra bungsu penguasa Orde Baru, Hutomo Mandala Putra, yang akrab dipanggil Tommy Soeharto.

Acara rekonsiliasi yang dinamakan Silaturahmi Nasional pada Jumat 1 Oktober 2010 juga dihadiri Ketua MPR Taufiq Kiemas dan Ketua DPR Marzuki Alie. Sambutan dan testimoni disampaikan antara lain oleh putri Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Amelia Yani, Christin Pandjaitan -putri Mayjen Anumerta DI Panjaitan-, Sukmawati Soekarnoputri dan Tommy Soeharto.

Sambutan dan testimoni mereka didengar langsung putra DN Aidit, Ilham Aidit yang saat pemberontakan PKI menjadi ketua Central Committee PKI dan Svetlana, anak wakil CC PKI, Nyoto. Hadir pula anak mantan KSAU Omar Dhani, Feri Omar Nursaparyan. Omar Dhani dicurigai terlibat pemberontakan PKI.

Dalam sambutannya, Amelia Yani menegaskan tidak akan pernah melupakan peristiwa penculikan dan pembunuhan sang ayah di tengah malam yang terjadi di depan matanya. Amelia mengaku mengalami trauma berkepanjangan.

Bayangan penculikan dan pembunuhan juga masih membekas di benak Christin Pandjaitan. Malam itu tembakan bertubi-tubi menghujam ke tubuh sang ayah. Christin masih mengingat jelas otak yang ke luar dari batok kepala ayahnya saat itu. Dan ingatan itu tak pernah bisa hilang.

Makanya ia tidak pernah mau menonton film G30SPKI. Film wajib tonton di era Orde Baru, dan nyaris setiap tahun diputar di televisi untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Meski kejadian 45 tahun itu masih membekas, baik Amelia maupun Christin mengaku sudah tidak memiliki dendam lagi. Mereka tidak ingin kesalahan orangtua diturunkan kepada anak dan cucu.

Amelia bahkan menuturkan mengerti apa yang dirasakan anak-anak pemberontak yang dikucilkan selama berpuluh-puluh tahun. Karenanya dendam telah dikuburnya dalam-dalam.

Sementara putri presiden pertama RI, Sukmawati Soekarnoputri menuturkan mengalami masa-masa kelam kegetiran saat kudeta tahun 1965. "Pembunuhan jenderal-jenderal hebat Soekarno, kemudian demisionernya Kabinet Dwikora. Penahanan menteri-menteri tanpa pengadilan," kata dia.

Ia menyadari tindakan tersebut sebagai reaksi kekesalan pihak-pihak yang tidak menyukai Bung Karno. "Saya bersyukur bisa hadir di sini. Untuk  ke depan mari kita optimistis, walau pun penuh kerusuhan dan kekacauan," kata dia.

Tommy Soeharto
Tommy Soeharto yang mendapat giliran setelah Sukmawati meminta semua yang hadir merenungkan apa yang selama ini terjadi di republik tercinta.

"Saya tidak bisa menyampaikan unek-unek, atau pun kesan-kesan seperti yang tadi disampaikan. Karena saya sendiri waktu itu masih tidak mengetahui keadaan saya sendiri (masih kecil)," katanya.

Namun ia melihat forum Silaturahmi Nasional ini sebagai forum yang mulia untuk menengok kembali sejarah bangsa, dimana hukum sebab akibat akhirnya harus ditanggung anak cucu. "Saat G30SPKI andaikata terbalik kejadiannya, di mana politbiro yang berkuasa, mungkin kamilah yang merasakan sengsara saat itu," kata Tommy.

Tetapi, lanjutnya, Tuhan berhendak lain. Karenanya ia berharap kejadian di masa lalu itu menjadi pelajaran berharga ke depan, sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. "Kita tidak bisa mengubah sejarah, tapi kita bisa mengubah masa depan bangsa kita sendiri," katanya.

Kemudian Tommy mengatakan, "Atas nama pribadi saya mengucapkan maaf lahir batin. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan ridhonya bagi kita
Selengkapnya...klik disini>>>>
Category: 2 komentar
Related Posts with Thumbnails